Halaman

Jumat, 18 Mei 2012

BERPINDAH AREA, DARI MELECEHKAN MENJADI MENGHARGAI


Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita melihat pribadi-pribadi yang Allah gambarkan dalam Al Quran surat Al A'raf  ayat 12 : Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" Iblis menjawab,"Aku lebih baik dari pada dia.  Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." Kecantikan, kecukupan harta, kedudukan, intektualitas atau sekedar kebanggan semu tentang dunia ini sering membuat manusia merasa lebih baik, lebih oke, dan lebih tinggi derajatnya. Padahal Allah SWT. sudah menjelaskan dengan gamblang di dalam firmannya : "Sungguh, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa." (QS. Al Hujurat : 13).
Seorang ustadz memberikan taujihnya sebagai aqidah moment dalam meeting kami, bahwa salah satu sifat tercela yang dibenci Allah SWT.  adalah angkuh dan sombong (Al kibr).  Lalu yang sejenis dengannya antara lain mukhtal (punya khayalan-khayalan tinggi bahwa dirinya lebih besar/lebih hebat), fakhur (orang yang membanggakan diri sendiri), dan thu’yan (melampaui batas, tidak hanya kepada sesamA manusia tetapi juga kepada Allah SWT). Dan cikal bakal dari sifat tersebut, di antaranya adalah ujub (membanggakan diri sendiri, heran pada dirinya sendiri).
Rasulullah juga telah mengingatkan :
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepada saya supaya kamu bertawadhu’, sehingga tidak seorangpun menganiaya orang lain, dan tidak seorangpun menyombongkan diri pada orang lain.” (HR. Muslim).
Maka yang paling penting bagi kita adalah ketakwaan kita kepada Allah SWT.  Mari tunjukkan syakhsiyah islamiyah kita kepada sesama, tanggalkan semua kebanggaan semu tentang diri kita dan dunia ini, pindah area dari melecehkan menjadi menghargai.
(Catatan tentang janji seorang muslim di tengah saudaranya, di suatu waktu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar