Berbekal semangat kuat dan persiapan kesehatan yang cukup prima,
akhirnya setelah sekian lama merencanakan untuk belajar banyak dari model
pendidikan holistik berbasis karakter kami (majelis guru SDIT Al Ittihad
berjumlah 35 orang) pun sampai di Sekolah Karakter IHF Cimanggis Depok. Kunjungan ini didasari oleh keinginan agar
sekolah siap menjalankan kurikulum dengan muatan karakter yang akan dicanangkan
oleh Kemendikbud pada tahun 2013. Kami
tiba pukul 14.00 di sekolah tersebut, disambut dengan tangan terbuka untuk
langsung mengikuti pelatihan Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter.
Dari pelatihan kami dapatkan prinsip-prinsip yang harus dikembangkan
dalam membangun karakter di sekolah. Prinsip-prinsip
tersebut di antaranya :
1. 9 pilar karakter dan
Pembelajaran Terpadu Berbasis Karakter.
Pembelajaran yang mengoptimalkan pengembangan seluruh potensi manusia,
meliputi emosi/ksrskter, kognitif, motorik, spiritual dan kreatifitas.
2. Memberikan pendidikan karakter
secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and
acting the good.
3. Menggunakan metode pendidikan
yang sesuai dengan tahapan umur, perkembangan, sosial budaya dan keunikan tiap
anak (prinsip DAP - Pendidikan yang
patut dan menyenangkan)
4. Student active learning dan contextual
learning, menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif siswa
dengan praktek nyata, serta dapat meningkatkan motivasi siswa karena seluruh
dimensi terlibat secara aktif dengan diberikan materi pembelajaran yang
konkrit, bermakna serta relevan dalam konteks kehidupannya.
5. Menerapkan pembelajaran
terintegrasi, pembelajaran ramah otak (Brain
Based Learning), pembelajaran yang menumbuhkan rasa ingin tahu anak (Inquiry based Learning) serta belajar
bersama tim.
6. Menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif (condusive learning
community) dengan menerapkan manajemen kelas efektif dan komunikasi positif
sehingga anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan
rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman, memberikan semangat serta membangun
karakter (hangat dan penuh kasih sayang)
7. Metode pengajaran yang
memperhatikan keunikan jasing-masing anak, yaitu menerapkan kurikulum yang
melibatkan juga sapek kecerdasan majemuk manusia (multiple intelligences)
8. System evaluasi potofolio tanpa
nilai angka
9. Mengacu pada kurikulum
nasional, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan oleh
Depdiknas.
Pembelajaran karakter yang dikembangkan terangkum dalam 9 (Sembilan)
pilar karakter, yakni :
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
(love Allah, trust, reverence, loyalty)
2. Kemandirian dan Tanggung jawab (responsibility, excellence, self reliance,
dicipline, orderliness)
3. Kejujuran/amanah, Bijaksana (trustworthiness, realibility,
honesty)
4. Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience)
5. Dermawan, Suka Menolong dan
Gotong Royong (love, compassion, caring,
emphaty, generousity, moderation, cooperatin)
6. Percaya Diri, Kreatif, dan
Pekerja Keras (confidence, assertiveness,
creativity, resourcefulness, courage, determination and enthusiasm)
7. Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)
8. Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty)
9. Toleransi dan Kedamaian dan
Kesatuan (tolerance, flexibility,
peacefulness, unity)
Pada hari kedua dan ketiga kami mengunjungi kelas untuk melihat proses
belajar mengajar. Kami dibagi menjadi 5
(lima) kelompok agar dapat melihat kelas 1 (satu) hingga kelas 5 (lima). Dari hasil observasi kami, maka dapat
diperoleh gambaran sebagai berikut :
1.
Kegiatan Pendahuluan
·
Murid berbaris,
antri masuk kelas
·
Baca doa
· Baca
Quran
· Cek
petugas piket
1.
menuliskan tanggal di papan tulis : praktek penulisan huruf capital,
2.
Menyusun jadual harian : konsep waktu)
· Cek
ibadah sholat di rumah
· Siswa disediakan kertas kecil
untuk menuliskan moodnya. Dimasukkan ke dalam kotak-kotak kecil di dinding.
2.
Kegiatan di kelas
·
Penanaman pilar karakter
secara formal 20 menit.
·
Guru mengarahkan
dan memberikan contoh target kebaikan (pilar yang akan dilakukannya dalam dua
pecan ke depan. Jumlag contoh target kebaikan bervariasi sesuai dengan
tingkatan/kelasnya.
·
Murid membuat target kebaikan, menuliskannya pada kertas
binder.
·
Target
dipresentasikan murid satu per satu.
·
Guru memberikan
kata-kata positif selama proses penanaman karakter “fokus, maaf, permisi, terima
kasih, tolong diulang, bagus, …” dan nama-nama yang sudah presentasi disebutkan,
semua harus presentasi
· Pembelajaran dan kewalikelasan dengan
dua guru, kolaborasi sangat baik.
· Project,
setiap selesai satu tema atau pokok
bahasan, lalu presentasi dengan peraga lengkap.
· Guru
menyampaikan hal-hal
yang dinilai (suara
yang jelas, kalimat
yang baik, lembar
peraga yang digunakan).
· Tanggapan
siswa kepada presenter dengan memberikan
kesan suara terlalu kecil diungkapkan dengan semut, dingin eskrim, … popcorn, dan seterusnya.
· Mengembalikan
semangat anak dengan selingan, nomor urut dan menyebutkan nama sendiri, tepuk
tangan dengan memanggil nama teman.
· Permainan
pesan berantai (kuda berbisik) permainan untuk menguatkan pemahaman materi
pelajaran, melatih konsentrasi.
· Pembelajaran tematik.
· Ice breaking sesuai tema.
· Reading
silent (buku bebas) selama 15 menit.
· Hal-hal
di luar pelajaran : guru menaggapi anak saling mengejek, “tolong sampaikan
kelebihan teman tersebut,” bila belum terdengar diminta diulangi.
· Sikap
menghadapi anak yang rebut di kelas, ”siapa yang bertanggungjawab?”
· Guru
senantiasa mengatakan, “apakah sudah siap mendengarkan?, “apakah bisa menjadi
pendengar yang baik?” selalu diingatkan selama pelajaran.
· Konsekuensi
pelajaran, siswa duduk tenang untuk beberapa menit, sistem point (sampai tidak boleh field trip)
· Bila
izin ke toilet, pakai simbol
dengan kartu.
· Kebiasaan
antri, saat apapun : mengumpulkan tugas, membagikan buku.
·
Hal yang menonjol :
toleransi dan sportifitas.
·
Snack time : anak
bawa bekal sendiri, cuci tangan, berdoa, maka dan berbagi, berwudhu dan sholat
duha.
·
Remedial dan
pengayaan.
·
Konsistensi dalam
karakter yang ingin kita kembangkan : keteladanan dan pengulangan
3.
Kegiatan Akhir
·
Centra bebas (penyaluran
bakat, free time, konsultasi dengan
guru)
·
Berdoa dan pulang
4.
Kegiatan Jumsih
(Jumat Bersih)
·
Setelah berdoa di
pagi hari, semua warga sekolah melakukan kegiatan bersih-bersih (loker, lantai,
laci).
Sebagian
oleh-oleh ini sudah disampaikan di hadapan seluruh majelis guru SDIT Al Ittihad
dengan lebih rinci per tim (kelompok kunjungan kelas) agar dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran.
Di samping kunjungan ke sekolah IHF,
kami juga berkunjung ke Azhari Islamic School di Lebak Bulus untuk belajar
pembelajaran Al Quran dan ke Smart School di Jagakarsa untuk belajar
pembelajaran Leadership dan Enterpreneurship.
Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat
support yayasan (YKPI) Al Ittihad dan Komite Sekolah, oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih, semoga kerja sama ini menjadi amal sholeh.
___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar