Halaman

Kamis, 12 April 2012

MODEL PENDIDIKAN HOLISTIK BERBASIS KARAKTER

*Oleh-Oleh dari Indonesia Heritage Fondation (IHF) Cimanggis Depok, Jawa Barat

Berbekal semangat kuat dan persiapan kesehatan yang cukup prima, akhirnya setelah sekian lama merencanakan untuk belajar banyak dari model pendidikan holistik berbasis karakter kami (majelis guru SDIT Al Ittihad berjumlah 35 orang) pun sampai di Sekolah Karakter IHF Cimanggis Depok.  Kunjungan ini didasari oleh keinginan agar sekolah siap menjalankan kurikulum dengan muatan karakter yang akan dicanangkan oleh Kemendikbud pada tahun 2013.  Kami tiba pukul 14.00 di sekolah tersebut, disambut dengan tangan terbuka untuk langsung mengikuti pelatihan Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. 
Dari pelatihan kami dapatkan prinsip-prinsip yang harus dikembangkan dalam membangun karakter di sekolah.  Prinsip-prinsip tersebut di antaranya :
1. 9 pilar karakter dan Pembelajaran Terpadu Berbasis Karakter.  Pembelajaran yang mengoptimalkan pengembangan seluruh potensi manusia, meliputi emosi/ksrskter, kognitif, motorik, spiritual dan kreatifitas.
2.  Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and acting the good.
3.  Menggunakan metode pendidikan yang sesuai dengan tahapan umur, perkembangan, sosial budaya dan keunikan tiap anak (prinsip DAP  - Pendidikan yang patut dan menyenangkan)
4.  Student active learning dan contextual learning, menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif siswa dengan praktek nyata, serta dapat meningkatkan motivasi siswa karena seluruh dimensi terlibat secara aktif dengan diberikan materi pembelajaran yang konkrit, bermakna serta relevan dalam konteks kehidupannya.
5.  Menerapkan pembelajaran terintegrasi, pembelajaran ramah otak (Brain Based Learning), pembelajaran yang menumbuhkan rasa ingin tahu anak (Inquiry based Learning) serta belajar bersama tim.
6.  Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (condusive learning community) dengan menerapkan manajemen kelas efektif dan komunikasi positif sehingga anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman, memberikan semangat serta membangun karakter (hangat dan penuh kasih sayang)
7.  Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan jasing-masing anak, yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan juga sapek kecerdasan majemuk manusia (multiple intelligences)
8.  System evaluasi potofolio tanpa nilai angka
9.  Mengacu pada kurikulum nasional, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan oleh Depdiknas.
Pembelajaran karakter yang dikembangkan terangkum dalam 9 (Sembilan) pilar karakter, yakni :
1.  Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya (love Allah, trust, reverence, loyalty)
2.  Kemandirian dan Tanggung jawab (responsibility, excellence, self reliance, dicipline, orderliness)
3.  Kejujuran/amanah, Bijaksana (trustworthiness, realibility, honesty)
4.  Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience)
5. Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong (love, compassion, caring, emphaty, generousity, moderation, cooperatin)
6.  Percaya Diri, Kreatif, dan Pekerja Keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination and enthusiasm)
7.  Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)
8.  Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty)
9.  Toleransi dan Kedamaian dan Kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity)

Pada hari kedua dan ketiga kami mengunjungi kelas untuk melihat proses belajar  mengajar. Kami dibagi menjadi 5 (lima) kelompok agar dapat melihat kelas 1 (satu) hingga kelas 5 (lima).  Dari hasil observasi kami, maka dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :

1.    Kegiatan Pendahuluan
·       Murid berbaris, antri masuk kelas
·       Baca doa
·      Baca Quran
·      Cek petugas piket
1. menuliskan tanggal di papan tulis : praktek penulisan huruf capital,
2. Menyusun jadual harian : konsep waktu)
·      Cek ibadah sholat di rumah
·      Siswa disediakan kertas kecil untuk menuliskan moodnya. Dimasukkan ke dalam kotak-kotak kecil di dinding.

2.    Kegiatan di kelas
·       Penanaman pilar karakter secara formal 20 menit.
·       Guru mengarahkan dan memberikan contoh target kebaikan (pilar yang akan dilakukannya dalam dua pecan ke depan. Jumlag contoh target kebaikan bervariasi sesuai dengan tingkatan/kelasnya.
·       Murid membuat  target kebaikan, menuliskannya pada kertas binder.
·       Target dipresentasikan murid satu per satu.
·       Guru memberikan kata-kata positif selama proses penanaman karakter “fokus, maaf, permisi, terima kasih, tolong diulang, bagus, …” dan nama-nama yang sudah presentasi disebutkan, semua harus presentasi
·      Pembelajaran dan kewalikelasan dengan dua guru, kolaborasi sangat baik.
·      Project, setiap selesai satu tema atau pokok bahasan, lalu presentasi dengan peraga lengkap.
·      Guru menyampaikan hal-hal yang dinilai (suara yang jelas, kalimat yang baik, lembar peraga yang digunakan).
·      Tanggapan siswa kepada presenter dengan memberikan kesan suara terlalu kecil diungkapkan dengan semut, dingin eskrim, … popcorn, dan seterusnya.
·      Mengembalikan semangat anak dengan selingan, nomor urut dan menyebutkan nama sendiri, tepuk tangan dengan memanggil nama teman.
·      Permainan pesan berantai (kuda berbisik) permainan untuk menguatkan pemahaman materi pelajaran, melatih konsentrasi.
·      Pembelajaran tematik.
·      Ice breaking sesuai tema.
·      Reading silent (buku bebas) selama 15 menit.
·      Hal-hal di luar pelajaran : guru menaggapi anak saling mengejek, “tolong sampaikan kelebihan teman tersebut,” bila belum terdengar diminta diulangi.
·      Sikap menghadapi anak yang rebut di kelas, ”siapa yang bertanggungjawab?”
·      Guru senantiasa mengatakan, “apakah sudah siap mendengarkan?, “apakah bisa menjadi pendengar yang baik?” selalu diingatkan selama pelajaran.
·      Konsekuensi pelajaran, siswa duduk tenang untuk beberapa menit, sistem point (sampai tidak boleh field trip)
·      Bila izin ke toilet, pakai simbol dengan kartu.
·      Kebiasaan antri, saat apapun : mengumpulkan tugas, membagikan buku.
·       Hal yang menonjol : toleransi dan sportifitas.
·       Snack time : anak bawa bekal sendiri, cuci tangan, berdoa, maka dan berbagi, berwudhu dan sholat duha.
·       Remedial dan pengayaan.
·      Konsistensi dalam karakter yang ingin kita kembangkan : keteladanan dan pengulangan

3.    Kegiatan Akhir
·      Centra bebas (penyaluran bakat, free time, konsultasi dengan guru)
·      Berdoa dan pulang

4.    Kegiatan Jumsih (Jumat Bersih)
·      Setelah berdoa di pagi hari, semua warga sekolah melakukan kegiatan bersih-bersih (loker, lantai, laci).
Sebagian oleh-oleh ini sudah disampaikan di hadapan seluruh majelis guru SDIT Al Ittihad dengan lebih rinci per tim (kelompok kunjungan kelas) agar dapat diimplementasikan dalam pembelajaran.

          Di samping kunjungan ke sekolah IHF, kami juga berkunjung ke Azhari Islamic School di Lebak Bulus untuk belajar pembelajaran Al Quran dan ke Smart School di Jagakarsa untuk belajar pembelajaran Leadership dan Enterpreneurship.

Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat support yayasan (YKPI) Al Ittihad dan Komite Sekolah, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih, semoga kerja sama ini menjadi amal sholeh.


___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar